Selasa, 16 Februari 2021

Kita bukan orang yang seperti itu

 

Ini adalah tanggal sembilan yang kesekian kalinya. Belakangan aku tak banyak tersenyum ataupun menangis. Aku tak melakukan banyak hal. Sejujurnya aku hampir tak melakukan apapun. Dokter yang kukunjungi setiap bulan menyarankan untuk menambah dosis antidepresanku, tetapi aku menolak. Setelah keluar dari ruanganya aku mulai berpikir; mungkin ada perubahan baik jika aku sedikit lebih menurut pada dokter itu.

Aku tidak suka hujan saat perutku lapar. Bukannya aku membenci hujan, sejujurnya aku suka berjalan di bawah gerimis. Aku hanya orang yang seperti itu. Aku sering kali marah dan jengkel tapi sulit untuk membenci. Kurasa, ada banyak orang seperti aku.

Ada banyak orang yang saling bergandengan tangan sebagai bentuk cinta, tetapi tidak semua tangan yang saling menggenggam adalah cinta. Ada banyak orang yang berpelukan setelah lama tak bertemu, tetapi tidak semua pelukan adalah penawar rindu.

Aku banyak bicara pada sebagian orang dan cenderung pendiam pada sebagian lainnya. Aku tidak pandai berbohong tapi juga tidak handal mengutarakan kejujuran. Aku tidak pernah mengungkapkan betapa bahagianya aku ketika kau menelpon setiap bulan di tanggal sembilan. Aku tau kau khawatir, dan aku senang kau khawatir.

Orang-orang mengungkapkan cinta lewat surat, bunga dan cincin, tetapi kau tidak begitu. Kau lupa kapan hari jadi kita, dan sebenarnya aku juga tidak terlalu peduli. Tanggal sembilan bukanlah hari jadi kami. Kurasa itu tanggal sepuluh atau dua belas, aku hanya yakin itu di bulan Mei.

  Malam hari di tanggal sembilan selalu terasa hangat meski di musim gugur. Kau berpura-pura tenang dan menahan diri untuk tidak bertanya berbagai hal setiap kali kita bertemu di depan rumah sakit. Aku tau kau lebih mengutamakan kenyamananku dibandingkan rasa khawatir dan ingin tahumu. Kau seolah-olah senggang di malam hari setiap tanggal sembilan, walau aku tau kau sebenarnya diam-diam membatalkan beberapa rencanamu.

Aku yang berpura-pura marah dan mengomel untuk menutupi rasa khawatirku setiap kau sakit, dan kau yang selalu membawakan kue kesukaanku dengan alasan ‘kebetulan lewat’ adalah bentuk cinta. Aku tau aku dicintai olehmu, dan aku yakin kau juga begitu. Kita tidak begitu pandai mengatakan betapa kita saling mencintai, sebab kita hanya bukan orang yang seperti itu.

 

 

 

 

 

Mungkin ini nggak menyentuh hati kalian, tapi cobalah lebih teliti untuk menemukan cinta di sekitar kita.