Selasa, 28 Mei 2013

Beautiful World_I Dare You..


Nggak yakin ini sesuai dengan syarat yang di ajukan kakMaria.. yah.. tapi setelah mikir beberapa hari aku hanya dapat ide ini hehe XD. I’ve tried my best! Enjoy!!

spesial buat ultahnya Markie :3


Seharian itu Markus Feehily menyendiri di bagian bumi yangpaling sepi. Seharian itu pula jari telunjuknya seakan tidak berhenti naikturun di atas pahanya. Di otaknya terus terngiang-ngiang kumpulan melodi yangberusaha disatukannya untuk menjadi lagu yang apik. Tapi seharian itu ia hanyaberputar-putar pada melodi yang itu-itu saja. Hingga akhirnya Mark heran denganmatahari yang sepertinya berlari terbirit-birit ke ufuk barat. Apa yang diakejar?

Akhirnya ia berdiri dari tempat yang selama berjam-jam didudukinya.Menepuk-nepuk pantatnya untuk menjatuhkan rumput-rumput kecil yang menempel dicelananya kemudian menutup buku catatan lusuhnya dan naik ke mobil. Buku yangawalnya sudah lusuh itu menjadi semakin kacau karena akhir-akhir ini diamembawanya ke mana-mana.

Setelah ia berada di dalam mobil dan menyalakan mesinnya, iamencoba untuk melupakan soal lagu yang sedang di buatnya. Lagu itu hampirmenyita seluruh waktunya, bahkan waktunya untuk tidur! Tak jarang pula lagusialan itu membuatnya sakit kepala. Dan dari pada sakit kepala menyerangnyalagi, Mark lebh memilih untuk membuang lagu itu jauh-jauh dari kepalanya saatini.

Tangannya menekan tombol untuk menyalakan radio. Sedikithiburan di hari yang menjenuhkan mungkin bisa menjadi sesuatu yang bagus. Tepatsetelah ia menekan tombol itu, seluruh udara di sekitarnya dipenuhi lantunansebuah lagu.

“So hard to realize, Ikept getting in my own way

I never thought that Iwas that strong
To carry on, carry on tonight
Forgiveness in your eyes, with nothing to hide
All I know is you've shown me
It's a beautiful world
It's a beautiful world”


Itu lagu mereka. Lagu yang ia buat dan ia nyanyikanbersama-sama dengan teman-temannya dalam sebuah grup vocal yang dulu pernah adadan berjaya. Westlife. Sampai sekarangpun ia merasa Westlife itu ada, dan akanselalu ada. Farewell tour itu tidak akan membuatnya merasa Westlife telahhilang.
Ia merindukan bernyanyi di atas panggung bersama denganteman-temannya. Melihat fans mereka yang begitu bersemangat dengan atributmereka, pekik kegirangan mereka, bunyi gitar dari Kian yang berada disebelahnya, bahkan tingkah konyol teman-temannya. Ok, kadang ia juga terlihatkonyol di panggung.

Setelah itu, lagu tadi segera berganti dengan lagu aneh yangterdengar seperti kaset rusak di telinganya. Mark bahkan tidak mengerti apayang mereka ucapkan. Itu lebih terdengar seperti mantra pengusir setandisbanding sebuah lagu. Hingga ia memilih untuk mematikan radio itu danmembiarkan deru mesin mobil yang menemaninya hingga tiba di rumah.

Mark merasakan getaran ponselnya yang berada di saku celanakanan. Ia segera mengorek kantong celananya kemudian meletakkannya ke telinga.

“halo..” kemudian ia hanya diam. Mungkin mencerna baik-baikapa yang dikatakan orang di seberang sana. Keningnya berkerut, kemudian iaterbelalak tidak percaya “konser reuni?!” dengan senyumnya yang lebar bukanmain. 

*

Mereka bersama lagi! Setelah sekian lama mereka terpisah.Ini seperti kamu kehilangan sebelah sepatu kesayanganmu dan menemukannya lagiketika seseorang melemparkannya kedepan wajahmu.

Sebenarnya hubungan Shane, Kian, Mark, dan Nicky  baik-baik saja. Mereka memang jarang bertemuakibat kesibukan mereka masing-masing. Bukan hanya karena pekerjaan, namun jugarumah tangga. Mereka punya anak dan istri di rumah. Sedangkan Mark, hidupseorang diri dan hanya menyibukkan diri dengan solo karirnya. Tapi dia begitumenikmatinya, ia benar-benar jatuh cinta dengan bernyanyi, dan itu adalahcintanya.

Setelah mengakhiri hubungannya dengan Kevin Mcdaid, ia tidakpernah berhubungan dengan siapa-siapa lagi. Menurutnya itu lebih baik. Bukankarena trauma, hanya saja memang tidak ada yang bisa mengisi hatinya. Dan iamenikmati kesendiriannya. Lagipula ia tidak benar-benar sendiri, dia punyakeluarga yang  begitu menyayanginya.

Mark masih sulit untuk percaya bahwa teman-teman besertamanajernya dulu, ingin membuat konser reuni! Sungguh sesuatu yang iaidam-idamkan dari dulu. Melihat mereka berlatih bersama dalam satu ruangan,menertawakan gerakan-gerakan yang aneh atau gerakan yang gagal mereka lakukan, Markpercaya bahwa ini nyata.

 “bergerak di usia 40tahun memang sedikit lebih sulit dari yang kubayangkan” kata Mark saat merekasedang berlatih koreografi bersama. “mungkin tubuhku sudah mulai kaku akibat penuaan”

“atau karena perutmu kebesaran” tambah Nicky. Mark hanyatersenyum masam pada Nicky.

“ayo kita ulang gerakannya dari awal!” teriak si koreografersaat situasi hampir mustahil untuk dikendalikannya. Bagaimana tidak, merekabergerak sesuka hati bahkan melenceng jauh dari yang telah di ajarkan. Gerakanyang harusnya terlihat keren berubah menjadi gerakan aneh yang sebenarnyamembuat si koreografer juga ikut tertawa bersama mereka.

Kemudian mereka berbaris dengan rapi di belakang koreograferyang berperan sebagai pemimpin. Mereka mulai menyanyikan lagu world of our own tanpa iringan musik,dan si koregrafer berhitung “ tu.. wa..ga.. pat..”.

“You make me feelfunny
When you come around
Yeah that’s what I found out honey
What am I do.. “


Tiba-tiba lagu itu beruba menjadi “happy birthday to you! Happy birthday to you!” . sambil bertepuktangan sebagai acuan tempo, semuanya menghadap pada Kian yang ada di ujung.

Awalnya Kian memasang wajah bingung, namun kemudian iamengerti setelah bertanya “tanggal berapasekarang?” pada dirinya sendiri dan ia tersenyum sipu. Dari luar ruanganseorang wanita paruh baya yang masih cantik perawakannya masuk dengan kue tartdi tangannya. Ada seorang bocah lucu yang mendampingi wanita itu. Kiantersenyum menyambut mereka.

Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan itu setelah lagu tadiselesai di nyanyikan dan kedua orang tadi tiba di depan Kian.

Kian tersenyum memandangi tart yang di bawa oleh istrinya.Ada angka ‘43’ di atas tart itu. Kian begumam ‘sudah tua aku rupanya’ di dalam hati, kemudia memandang lekatkerumunan kecil itu.

“ucapkan harapanmu dan tiup lilinnya!” seru sang istri dengantersenyum lebar. Sungguh Kian senang sekali!

Kian menuruti perintah sang istri. Ia menutup matanya danmengucapkan harapannya di dalam hati. Senyumnya tidak luntur-luntur dari tadi.Yang lainnya mengira-ngira apa yang Kian ucapkan di dalam hati dan yang lainjuga ikut tersenyum.

Tidak lama kemudia Kian membuka matanya dan Jodi menataplekat sepasang mata biru yang dimiliki suaminya. Dengan sedikit menunduk Kianmeniup lilin yang ada di atas tart itu. Jodi dapat merasakan hembusan angin itudi sekitar wajahnya. Setelah api di lilin itu padam semuanya bertepuk tangan. Kianmengecup istrinya kemudian mencubit gemas pangeran kecilnya dan tidak lupauntuk mengecupnya juga.

“Jodi, aku sudah tua ya..” gumam Kian seraya merangkul Jodi.

“itu sebabnya wajahmu mulai berkeriput” dan Kian mengecupistrinya itu. Koa pria kecilnya yang dulu ia gendong ke mana-mana sekarangsudah menjadi bocah yang tampan. Kian gemas sendiri melihat anaknya ini, yangmeskipun sudah besar namun tetap imut.

“Uhhh.. Koa!!” Kian mengangkat Koa kemudian menggendongnya.“berat sekali kamu nak”

“hentikan ayah! Aku sudah besar!” Koa tergelak melihatbetapa sulitannya sang ayah untuk menggendongnya. Kian tidak menyangka akansesulit ini menggendong putanya sekarang. Setelah mengingat berapa umur Koasekarang, Kian yakin tidak ada yang salah dengan berat badan Koa. Dia tumbuhnormal dan ia memang harus keberatan jika menggendong Koa.

*

Mark tersenyum melihat betapa hangatnya keluarga kecil itu.untuk sesaat ia merasa hidupnya begitu hampa dan dingin. Tidak ada yang mampumenghangatkannya seperti yang dikalakukan Jodi dan Koa kepada Kian.

Dia sendiri. Hanya sendiri.

Iri? Siapa yang tidak iri dengan keluarga harmonis itu?!istri yang cantik, anak yang lucu. Mark juga menginginkannya.

Mark mendesahg panjang, berusaha untuk membuang pikirannya itujauh-jauh saat ini. Rasanya tidak sopan jika ia berwajah sedih di hari yangbegitu membahagiakan bagi Kian. Apalagi dia berada di hadapan Kian.  Mark kembali menikmati kehangatan keluargaitu. Dan ajaibnya, ia juga merasa bahagia melihat keluarga itu.

*

Berlatih bersama Westlife jauh lebih mangasyikkan dibandingdengan berlatih sendiri untuk solo karirnya. Mark harus mengakui itu. Teman-temannyaini tidak hanya konyol, lucu dan imut-imut. Sungguh mereka masih imut meskipunsudah tua! Mark sendiri tertawa saat menyadarinya. Teman-temannya ini jugatidak pernah membuat hatinya sepi. Entah kenapa, apa saja yang mereka lakukan, Markmenikmatinya.

Mereka semua sempat bingung, bagaimana cara menghabiskan85.000.000 tiket yang tersedia? Mereka bahkan tidak yakin fans masih mengingatmereka setelah menghilang 11 tahun dan sibuk dengan karir masing-masing.

Namun menjelang bulan terakhir sebelum konser dilakukan,tiket konser sudah habis terjual.  Shane,Mark, Kian dan Nicky geleng-geleng kepala ketika mengetahui hal itu.  Ini akan menjadi konser reuni akbar yang luarbiasa! Mereka sudah tidak tahan untuk mendengar pekik kegembiraan para fans,membaca spanduk-spanduk yang mereka bawa, dan mereka ikut bernyanyi bersama Westlifedari bangku penonton.  Mereka sungguh taksabar, meskipun mereka tahu akan sangat gugup saat berada di atas panggung yangdikelilingi 85.000.000 orang.

Akhir-akhir ini mereka sudah sering berlatih di panggungyang sudah disiapkan di Croke Park Stadium, untuk konser reuni akbar. Merekaterkagum-kagum melihat panggung itu, bahkan panggung itu belum seutuhnya jadi. Iniseperti pertama kalinya mereka berdiri di panggung besar itu. Benar-benarmenakjubkan. Mereka bahkan sangat penasaran bagaimana rasanya kembali bernyanyidi panggung megah ini dengan beribu penonton yang akan meneriaki mereka disepanjang acara.

Mereka barlatih hingga malam di panggung itu, namun merekatidak pernah mengeluh. Justru malam harilah yang menjadi saat-saat yang merekatunggu. Dimana lampu-lampu panggung menyala dan menerangi pannggung itu. cahayalampu yang berlari-lari di atas lantai panggung dan lampu yang berkedap-kedip,mereka sungguh menyukainya. Ini konser spesial kan? Jadi segalanya wajib spesialbahkan pencahayaannya harus dibuat semeriah mungkin.

Mark pernah melihat Croke Park di malam hari dari hoteltempatnya menginap. Dan dia begitu takjub dengan bagaimana stadium mengalahkancahaya-cahaya yang ada di kota Dublin. Croke park seperti bulan di malam haridan gedung-gedung gemerlap lainnya hanyalah bintang kecil yang berkilauan.

Malam itu terasa melelahkan, namun Mark tetap tersenyum.Tiap dekit bersama teman-temannya sungguh berharga. Seakan lelah bukan alasanuntuk berhenti tersenyum. Ia bahkan akan lebih bersemangat tersenyum saatGillian datang bersama Shane junior. Mereka bisa terus berbicara selama waktuistirahat. Ketika merka bertiga tertawa, Mark bahkan ikut tertawa kecil,sekalipun Mark tidak tau apa yang mereka tertawakan. Tapi Mark yakin merekamenertawakan sesuatu yang lucu. Ia yakin walaupun ia hanya melihat dari jauh.

Sekali lagi pertanyaan muncul di dalam hatinya. Irikah dia?Ya, siapa yang tidak iri dengan keluarga yang begitu hangat ini?! Istrimu yangselalu berbicara dengan lembut, tidak henti-hentinya tersenyum padamu saat kaumenoleh padanya, anak yang begitu mirip denganmu dan ibunya,anak yang mampumembuatmu tertawa, walau kadang kau harus bersikap sok kejam padanya.  Sungguh Mark juga menginginkannya!

Semua orang berhak mendapatkan kebahagiaannya, tapi Markmerasa kebahagiaan seperti itu bukan haknya. Ia merasa seperti dikutuk untukhidup dengan cara seperti ini. Sakitkah hatinya? Tentu, bahkan sakit sekali.Namun entah kenapa, memperhatikan keluarga hangat itu, juga adalah obatnya. Iamerasa senang, walau hanya dapat melihatnya saja.

Gila? Ya, mungkin saja. Tidak jarang ia terpergok sedangtersenyum sendiri dengan mata memerah. Namun yang memergoki tidak inginmenanyakan secera detail. Mereka tau itu tidak aka nada gunanya. Sekeras apapunkamu mencoba untuk membongkarnya, Jika Mark tidak mau, maka kamu tidak akanberhasil.

Malam itu juga terasa dingin bagi Mark. Ia duduk di di ataskasur empuk hotel yang masih rapi, belum sempat ditidurinya untuk malam ini. Matanyamemandangi Croke Park Stadium yang sudah tidak bercahaya lagi. Mark yakin parakru sudah pulang ke tempatnya masing-masing. Walaupun Mark masih ingin melihatcahaya agungnya.

Bel di pintu kamarnya berbunyi (aih.. ga tau tahun 2023masih jamannya ketok pintu ato nggak). Mark menoleh kearah pintu yang jaraknyatidak begitu jauh darinya. Berdiri dari tempat tidurnya, ia berjalan ke pintuitu. Dia tidak begitu peduli dengan siapa yang mengetuk pintu itu. Biarpenggangu sekalipun juga tidak apa, karena dia merasa sedikit kesepian saatini.

“SELAMAT ULANG TAHUN!!!”

Mark mendongak pada sorakan nyaring itu dan mendapatidirinya baru saja masuk ke dalam pesta kecil yang hangat. Ayah, ibu dan duasaudara laki-lakinya, orang yang paling spesial, berada di sana. Tidakketinggalan teman-temannya bersama keluarga mereka. semuanya berdiri di depanpintu kamarnya, membentuk kerumunan manusia.

 Sang ibu berdirisedikit lebih di depan di banding yang lainnya. Ia membawa sebuah tart cantikdi atas telapak tangannya. Mereka bernyanyi menyambut keluarnya Mark dari dalamkamar. Kesepiannya tadi seperti terbakar habis dengan nyala lilin di atas kuetart yang ada di depannya.

Mark tersenyum memandangi tart yang di bawa ibunya. Adaangka ‘43’ di atas tart itu. Mark begumam ‘akutidak heran jika sekarang tarianku payah sekali’ di dalam hati, kemudiamendekat pada kerumunan kecil itu.

“ucapkan harapanmu dan tiup lilinnya!” seru sang ibu dengantersenyum lebar. Sungguh ia senang sekali! Ia masih bisa melihat putra pertamanyatumbuh hingga sebesar ini! 43 tahun bukanlah waktu yang singkat! Namun sang ibumerasa putranya itu baru dilahirkan beberapa hari lalu.

Mark memejamkan matanya sambil tersenyum girang. Terucapharapan “aku ingin kehangatan yang dirasakan Shane dan Kian!” di dalam hatinya.Meskipun itu agak tidak mungkin, namun tidak ada yang melarangnya untukberharap begitu.

Kemudian ia membuka matanya dan menatap tart itu sejenak. Iasedikit membungkuk untuk meniup lilin di tart, kemudian Marie merasakanhembusan lembut di sekitar wajahnya. Lilin-lilin itu padam, kemudian terdengartepuk tangan meriah dari orang-orang yang mengelilingi Marie. Semuanyatersenyum, Marie bahkan meneteskan air mata kebahagiaan. Dan oliver?Berpura-pura ke belakang untuk menghapus air matanya.

Ucapan selamat dan pelukan hangat membanjirinya, termasukdari pangeran kecil milik Kian dan Shane. Sangkin gemasnya dengan kedua mahlukitu, Mark mencubit pipi mereka dengan cukup lama. Untunglah kedua pangeran ituadalah anak yang manis, sehingga mereka tidak terlalu keberatan dicubitiseperti itu. Toh, mereka juga begitu sadar dengan betapa imutnya mereka.

Mark benar-benar sadar dengan kehangatan yang sudah Tuhansiapkan untuknya. Mungkin hadiah Tuhan atas ulang tahunnya, jadi Tuhanmengabulkan doanya. Dia benar-benar merasakan kehangatan ketika keluarga danteman-temannya peduli padanya, bahkan sangat menyayanginya.  Dia memang tidak mempunyai istri yang cantik,tidak punya istri yang akan selalu tersenyum kepadanya saat ia menoleh padasang istri, tidak punya istri yang akan tertawa dan berbica dengan lembutpadanya, tidak punya anak yang lucu, tidak punya anak  yang perlu dia perlakukan dengan sok galaksesekali, tapi dia punya keluarga dan teman yang akan selalu tersenyum padanya,membuatnya tertawa saat menceritakan atau melakukan hal yang lucu, peduli,mencintai, dan menyayanginya tidak peduli mereka tau kekurangannya. Mereka adadi di antara Mark, hingga ia dapat merasakan kehangatan. Ia berjanji akan lebihbanyak bersyukur setelah ini.

Hanya selang bebererapa detik setelah mereka berharu-haruria, tangan jahil Nicky tidak ada yang dapat mencegahnya. Tart yang masih adadi tangan Marie sudah tidak utuh lagi, sebagian krimnya sudah melekanberantakan di wajah Mark. Marie ingin marah dengan tingkah Nicky karena makanantidak boleh dimainkan. Namun melihat wajah anaknya yang terlihat aneh Mariemalah ikut tertawa. Dan beberapa detik kemudian, terjadilah perang krim kue diantara mereka. Mark merasa semakin hangat dengan situasi ini. Dan pihak hotelsemakin panas kepalanya karena harus membereskan kekacauan ini nanti.

*

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba! Setelah dengansungguh-sungguh dan tenaga ekstra wajib digunakan, tanggal 3 Juli akhirnyatiba. Dimana Croke park ramai didatangi para fans yang menggunakan kaosberwajah mereka(Westlife), lengkap dengan atribut mereka dari yang unik hinggayang aneh. Berjam-jam sebelum konser dimulai, namun Croke park sudah sesakdengan penonton. Kapan terakhir kali mereka melihat ini secara langsung? Ohiya, 11 tahun lalu, dan semuanya menangis. Kecuali Mark yang berusahamenahannya dengan sekuat tenaga.

Mereka bersiap di belakang panggung, pekik para penontonterdengar jelas hingga ke sana. Mereka semakin bersemangat untuk tampil di ataspanggung itu, walaupun jantung mereka sama ributnya dengan fans di luar.  Ini terasa seperti menyatakan cinta pada gadisidamanmu, dimana kamu ingin segera menyatakannya, walaupun jantungmu serasaingin copot saat berhadapan dengannya.

Mereka telah siap dengan kostum dan make-upnya, musik telahberkumandang dari speaker yang tersebar di seluruh Croke Park, dan Pekikketidak sabaran para fans sudah cukup memekakkan mereka. Mareka harus keluarsebentar lagi.

25 lagu yang akan mereka nyanyikan, sama jumlahnya denganusia wetlife jika mereka tidak bubar 11 tahun lalu. Tak ada yang perludisesali. Ini seperti nasi menjadi bubur, karena mereka memang menginginkanbubur. Bukan beras atau nasi lagi.

Saling memberi senyum penuh semangat, kemudia berpelukanseperti Teletubies yang sama-sama mereka rindukan. Mereka siap menghadapi Crokepark dan isinya.


“Listen girl.. just let me talk to you
Ijust wanna be with you
Sowhy should i play it cool
Youand me, We got a chemistry
Soi dont need poetry to say what ya mean to me Shane memulai lagunya.Giliran suara serak Nicky yang bernyanyi.

“Seeim not into buying, your affections
Witha diamond, on a necklace,Theres a real way to do itgirl
Idont need to throw you, all these lines
Justso you know, I know, your fine im gonna come right out and say it girl!!”
“Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way
Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way

Mark! Yang jantungnya hampir lepas dantertinggal di belakang panggung, berubah menjadi sosok Diva yang penuh percayadiri.

“Prettygirl i dont wanna play no more
Beenthere done that before
I'venever been so sure
Aboutwhat i feel
Letsget it on for rea
lWhy should i hold it back
Whenall i wanna say is that
“Seeim not into buying your affections
Witha diamond, on a necklace,there’s a real way to do itgirl
Ispend all the time, i have with you,I never treat youbad, aint that enough to show you”
“Thatyou are my, world!”


“Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way
Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way

Kemudian musik yang mengiringi lagu ituberubah menjadi ABC-Michael Jackson. Tidak banyak yang berubah dari konser 10years of Westlife. Yang ini juga lengkap dengan dengan goyangan maut pantatmereka! dan para fans berteriak heboh!

“I love you, I love you” musik kembaliberubah menjadi Easy way.
“Whatswrong with saying it the easy way
Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way
Ilove you, I love you
Whatswrong with saying it the easy way
Ilove you, I love youWhats wrong with saying it theeasy way
I love you . . . The easy way”


“HHHUUAAAAAA!!!!” riuh teriakan parafans yang masih sama semangatnya seperti 11 tahun lalu. Betapa terharunya Shane,Kian, Nicky, dan Mark mendengar teriakan itu. Mereka punya fans. Fans yangsetia! Sungguh 11 tahun lamanya Westlife menghilang dan Fansnya berhenti untukmengagumi mereka. Beribu terimakasih tidak akan cukup untuk mereka.

Mereka lanjut dengan lagu berikutnyadan berikutnya, tanpa henti sorak soray dan tepuk tangan terus berkumandanguntuk mereka. Keributan itu paling jelas terdengar saat lagu selesai dinyanyikan,walau tak jarang mereka berteriak histeris di tengah-tengah lagu yang sedangdinyanyikan. Memasuki lagu ke tujuh, seseorang harus berbicara ke depan. Dan Kianyang akan berbica saat ini, membiarkan teman-temannya beristirahat sejenak.

“Good evening Croke Park, how’s everybodyfeeling tonigh, all right?” dengan gaya khasnya disambut dengan jawaban yangtidak jelas mereka bergumam apa
.
“ok, sulit sekali untuk menjelaskanbetapa gugup, senang, dan terharunya kami karena kalian semua yang ada di sini!Sunnguh! Jika tidak ada kalian di sini, maka kami juga tidak akan berdiri disini malam ini. Setelah 11 tahun lamanya kami berpisah, kami bahkan tidakmenyangka bahwa kalian masih setiah hingga saat ini dan bersedia membeli tiketkami hingga stoknya habis! Kami sungguh sulit mempercayai itu, namun melihatbetapa ramainya penonton di depan saya, saya yakin Louis tidak berbohong” Kianmelirik Louis, yang dibalas dengan senyuman yang sekaligus menambah julahkerutan di wajahnya.

“ Berkali-kali kami berterima kasihpada kalian sepertinya tidak akan cukup. Tapi kami akan berusaha semaksimalmungkin untuk membuat malam spesial ini menjadi semakin spesial.  Jadi, gerakkan tubuhmu untuk lagiselanjutnya! Ini dia, Bad Girls!”

Bunyi petikan Nilon yang cekatanmemenuhi Croke park, diiringi dengan Suara Shane. penonton kembali histeris.

*

And where we've been
We've risen from the deep
Where we're now no one can tear us apart
That's where we are
That's where we are.. aaa…”


Meski sudah berkali-kali mereka mendengar rius teriakan dantepuk tangan penonton, tetap saja setiap keriuhan yang mereka buat meninggalkankesan di hati Kian, Mark, Shane, dan Nicky. Setiap kali mendengar kegaduhanyang di buat fans mereka, mereka makin bersemangat untuk menghibur mereka.tidak berniat untuk mengecewakan mereka untuk memasuki lagu kesebelas, hanyasaja seseorang harus berbicara lagi ke depan, seperti yang dilakukan Kian tadi.Tubuh mereka sudah berkeringat walau angin malam yang dingin sebenarnya menyelimutikota Dublin.

Nicky tetap berada di atas panggung ketika tiga yang lainnyamundur ke belakang. ”huft..” Nicky menghela nafas lelahnya,  namun tidak berniat sedikitpun untuk mundurke belakang panggung mengikuti teman-temannya. “ini akan menjadi malam yangpanjang ya? Dan pastinya tidak terlupakan. Bertahun-tahun kami tidak beraksidalam panggung yang sama dan sekarang kami kembali, dan kalian tetap di sini,menunggu kami. Wow!” Nicky emnggeleng-gelengkan kepala, masih sulit untukdipercaya olehnya memang.

“Kami tidak menyangka bahwa kami begitu berharga seperti ini”Nicky cekikikan dengan kata-katanya. “tapi apapun itu kami sangat terharudengan kalian. Kalian tau, kami sudah berlatih keras selama beberapa bulan terakhir.Kami sadar bahwa kami sudah tidak semuda dulu, tapi hey! Kami belum tua!”beberapa penonton tertawa mendengarnya. “meskipun Mark bilang dia sudahmengalami penuaan karena kesulitan untuk mempelajari koreografinya. Mark yangmalang, sudah tua dia rupanya!” Nicky melirik Mark yang sebenarnya menahan tawamendengar kata-kata itu.

Kian keluar dengan gitarnya dan dua orang lagi yang membawagitar dan gendang. Shane dan Mark menghabiskan air di botol minum merekakemudian mengikuti Kian dan dua orang tadi.

” Kami berlatih hingga malam, tapi kami tidak keberatan,karena kita sama-sama menginginkan konser ini, iya kan?” Penonton kembaligaduh. “Karena keinginan kami itulah kami bersedia berlatih keras, mengurastenaga dan waktu. Malam ini akan kami tujukkan hasil latihan kami! Kami yakinkalian tidak akan kecewa telah datang ke tempat ini! Malam ini! Akustik spesialuntuk malam ini. Ayo kita awali dengan, unbreakable..”

Kian mulai memetik senar-senar gitarnya, dibantu dengan duaorang tadi yang membuat musiknya semakin hidup. Konser ini belum berakhir. Sepertiyang dikatakan Nicky, ini akan menjadi malam yang panjang. Namun beberapapenonton sudah menangis, tidak ingin konser ini cepat berlalu.

Shane mulai bernyanyi dan penonton juga ikut bernyanyi,sembuat Shane tersenyum bahagia. Ini memang akan menjadi malam yang panjang.Kuatkah Shane tersenyum selama waktu yang panjang itu?

Lagu berikutnya dilanjutkan dengan Queen of my heart, Fool again, dan Catch my breath. Lagu-lagu yang memang cocok untuk dibawakan secaraakustik. Lagu sederhana yang sungguh indah. Itu sebabnya para fans tidakkeberatan untuk bernyanyi di sepanjang pertunjukan.

*

Dilanjutkan dengan Igotta feeling(Black Eyed Peace) yang sedikit dicampur dengan Party Rock Anthem(LMFAO), yang menontonpertunjukan itu seperti sedang berada dalam pesta remaja belasan tahun. rata-ratafans yang hadir sudah cukup berumur, bahkan ada yang sudah sangat berumur! Sepertibeberapa lansia yang sepertinya nekat sekali hadir ke konser ini. Mark yakin, anakmuda yang berada di sekitar lansia itu pasti cucu si nenek.

Lagu Halo(Beyonce)juga dicampur dengan How to break a heart,membuat mereka kembali bernostalgia dengan WhereWe Are Tour. Mengingat ini adalah lagu ketujuh belas, yang artinya hanya akanada delapan lagu lagi, semakin banyak yang menitikkan air mata. Bahkan ada pulayang menangis histeris!

“Kukira aku menyanyikan lagu What makes a man dengan benar tadi. Aku tidak mengganti This isn’t goodbye, dengan Tthis is goodbye sepertisebelas tahun lalu bukan?” Shane mencoba untuk menghibur parafans yang sudahmenangis. “Kalian begitu berharga. Karena kalian yang menjaga kami agar kamitetap seperti ini. Tetap berdiri di atas panggung,tetap menyanyikan lagu-lagu yangmungkin sering kalian nyanyikan di kamar mandi, dan tetap memiliki penggemar.  Bertemu dengan kalian lagi adalah sesuatu yangsangat-sangat spesial! Kita sama-sama sedih saat Westlife bubar, dan kitasama-sama bahagia saat Westlife mengadakan konser reuni.  Seperti yang Kian katakana, beribu-ribu terimakasih pasti tidak akan cukup. Dan karena kalian yang menyelamatkan kami, hinggakami bisa berdiri di atas pentas malam ini, terkhusus untuk kalian, Safe..”

Alunan piano yang tuts-tustsnya ditekan sudah terdengar. Bisaditebak bahwa itu adalah intro dari lagu Safe.Lagu yang benar-benar Westlife dalam album Gravity.Mark sendiri yang menyatakan itu.

*

“To the last mile.......of the way..” dengan begitu berakhirlah lagu Last mile of the way, lagu dengan urutan kedua puluh dua dalamdaftar lagu yang akan di nyanyikan malam ini.  Hanya tersisa tiga lagu lagi. Semkin banyakair mata yang membanjiri stadium Croke Park.

“Selamat malam semua!” Mark mulai berbicara. “Ayo teriakjika kalian menikmati malam ini!” Mark heran, mengapa penonton di depannyamasih sanggup berteriak setelah berjam-jam mereka tak henti-henti berteriak.  “kalau begitu kita sama, kamipun juga sangatmenikmati malam ini. Berdiri di atas panggung yang dulu pernah kami injak,disinari lampu-lampu yang ikut menari saat kami bernyanyi, mendengarkanteriakan kalian, dan membaca spanduk yang kalian bawa, sungguh! Kami merindukanitu semua. Tidakkah begitu kawan-kawan?” Mark beralih pada Kian, Shane, dan Nickyyang duduk di tangga panggung dengan botol minuman di genggaman mereka. merekatersenyum sambil mengangguk “pastinya, Markie!” jawab Nicky dengan nafas yangbelum teratur.

“Ini seperti kembali ke rumah. Rumah di mana kamu berasal. Namuncepat atau lambat kamu harus meninggalkan rumah itu, dan kamu harus kembali kerumah itu suatu saat, walaupun kamu tidak akan menetap di sana. Dan inilah saatuntuk kembali ke rumah. Bertemu dengan hal-hal yang telah lama kamu rindukan. CrokePark seperti rumah bagi kami, dan kalian adalah bagian dari rumah itu.Kamiberharap saat kami kembali ke ‘rumah’, kalian ada di sana juga. Karena kalianadalah salah satu dari hal-hal yang dirindukan itu. dan harapan kami terkabul! Kalianmasih di sini!

Inilah lagu kerinduan kami akan rumah, tempat kami yangmemang seharusnya berada di sini saat ini, Home..”

*

“Everybody's looking for that something” tibalah pada lagu terakhir.Dimana para fans, tidak peduli tuamuda, pria wanita, menitikkan air mata. Waktu yang berjalan berjam-jamsepertinya tidak cukup untuk mereka. akankah Westlife mengadakan konser reuniakbar seperti ini lagi? Entahlah, mereka tidak mengungkit tentang itusedikitpun. Membuat para fans ketakutan jika mereka tidak akan beraksi dalamsatu panggung lagi.

“Onething that makes it all complete
Youfind it in the strangest places
Placesyou never knew it could be
Some find it in the face of theirchildren

Somefind it in their lover's eyes
Whocan deny the joy it brings
Whenyou've found that spesial thing
You'reflying without wings..” Shane menyelesaikan bait miliknya.

“Somefind it sharing every morning
Somein their solitary lives
You'llfind it in the words of others
Asimple line can make you laugh or cry
You'll find it in the deepestfriendship

Thekind you cherish all your life
Andwhen you know how much that means
You'vefound that spesial thing
You'reflying without wings
So,impossible as it may seem
You'vegot to fight for every dream
Coswho's to know which one you let go
Wouldhave made you complete..”

Jodi beserta kesatrianya, Gillianbeserta ketiga anaknya, dan Gina dengan si kembarnya dan seorang putri yangcantik! Mereka memasuki panggung, mendampingi ayah dan suami mereka di ataspanggung. Mark beda spesial, Oliver dan Marie berjalan dengan langkah rapuh kearahnya, dibantu dengan Collin dan Berry. Mark tersenyum menyambut kedatanganmereka. ia merasakan betapa besar cinta keempat orang itu padanya. Ayah danibunya yang sudah sangat tua, keras kepala untuk tetap mendampinginya di ataspanggung. “Apalah arti angin malam! Itu hanya akan membuatku masuk angin limamenit!” begitu yang dikatakan Oliver saat Mark dan kedua saudaranya berusahauntuk mencegah sepasang suami istri itu.

“Well,for me it's waking up beside you
Towatch the sunrise on your face
Toknow that I can say I love you
Atany given time or place..” Shane meraih tangan Gillian, Kedua putradan seorang putrinya yang telah tumbuh menjadi seorang wanita cantik, berada diantara mereka.

“It'slittle things that only I know
Thoseare the things that make you mine
Andit's like flying without wings
Cosyou're my spesial thing
I'mflying without wings..” Mark merangkul ibunya dengan penuhkehangatan. Oliver berada di sebelahnya. Ia diapit oleh kedua orang tuanya. Marknyaris menangis sangkin terharunya. Matanya sudah memerah.

“Andyou're the place my life begins
andyou'll be where it ends
I'mflying without wings Shane beralih pada ketigaanaknya sambil tersenyum lembut.

“Andthat's the joy you bring
I'mflying without wings..”

Satu tetes air mata mengalir dipipinya, secepat mungkin ia menyeka air mata itu. Ia memandangi sekelilingnya. Kianyang memeluk Jodi erat-erat dengan di antara mereka. Nicky dan Shaneberbondong-bondong didekap oleh pasukan yang mereka bawa dari rumah.  Mark tidak terlalu memperhatikan apakah merekamenangis atau tidak. Iapun terlalu sibuk mendekapi orangtuanya yang keraskepala itu.

*

Mereka berada di belakang panggung,lengkap bersama keluarga mereka. suasana masih terasa sangat hangat. Setelah Markmemperhatikan lekat-lekat, bukan hanya dia rupanya yang menangis. Shane, Kian, Nicky,ternyata melakukan hal yang sama.  Sungguhsaat-saat yang emosional, dimana orang yang mereka cintai berkumpul. Dan lagucinta tadi untuk mereka, orang orang yang tercinta.

“Akankah kita melakukan reuni lagi?”Tanya Mark saat situasi emosional sudah mulai mereda. Mark berharapteman-temannya akan menjawab ‘ya’, seperti yang diharapkannya. Berada di ataspanggung seperti tadi memang terasa seperti rumah!

“Semoga saja” jawab Kian dengantersenyum bahagia. Tangannya melingkar di leher Koa, membuat Kian sedikitbongkok karena perbedaan tinggi mereka. Tinggi Koa dan Kian tidak berbeda jauh,Karena Koa termasuk tinggi untuk anak seusianya.

Kian mengecup pipi pangeran kecilnya,kemudia mereka saling berbalas senyum. Mark malah ikut tersenyum dengan mereka.Koa berlari pada ibunya dan langsung memeluknya erat-erat. Ibunyapunmengecupnya sama seperti yang Kian lakukan tadi. Mark memandanginyalekat-lekat, sadar betul betapa bahagianya memiliki buah hati seperti itu.

Kian menyadari arti tatapan dansenyuman yang tertuju pada putranya. Bagaimanapun juga, Kian memiliki instringseorang ayah, dan Mark harusnya menjadi seorang ayah saat ini jika…. kalian tausendiri. Kian teringat saat ia melihat Shane mendapatkan Nicole. Saat itu Shaneterlihat sangat bahagia dan Kian juga ingin memiliki seorang anak seperti Shane.Dan ekspresi Kian saat itu, sama persis dengan ekspresi Mark saat ini.

“Mark” Mark tersadar dengan panggilan Kian“datanglah ke rumah sesekali. Koa pasti senang bermain denganmu.” Mark tersenyumgirang dan membalasnya dengan anggukan. Tidak mungkin ia menolak untuk bermaindengan anak selucu dan seimut Koa.

Mark bersyukur memiliki keluargaseperti yang dimilikinya sekarang. Cinta kedua orang tuanya yang tidakberkesudahan, dan kedua adiknya yang juga selalu menyayanginya. Mark sadar diatidak pernah kekurangan kasih sayang. Bahkan kasih sayang melimpah untuknya!

Namun tidak ada salahnya ia berharapsuatu saat nanti akan memiliki istri yang baik dan anak yang lucu. Seperti yangdimiliki Kian, Shane, dan Nicky.

2 komentar: