Sabtu, 12 Juni 2021

A Piece of the Moon (Sebuah catatan untuk hal-hal berharga yang tak lagi utuh)

 

 

A Piece of the Moon

Sebuah catatan untuk hal-hal berharga yang tak lagi utuh

 

Itu judul untuk buku bersampul gradasi ungu dan merah jambu yang saya beli kira-kira tahun lalu. Sejujurnya buku ini belum selesai saya baca ketika menulis ini, masih kurang beberapa lembar lagi. Buku ini bentuknya kumpulan prosa. Di bagian belakang buku dituliskan,“Buku ini adalah catatan harian milik Ha Hyun tentang cinta, kepolosan, dan berbagai perasaan yang kamu pasti juga pernah merasakannya”

Ha Hyun adalah wanita yang menulis buku ini. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak ya kalau mbak Ha Hyun ini orang korea. Yap benar! Buku ini masuk ke dalam kategori K-Iyagi yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Buku yang saya miliki adalah cetakan pertama yang diterbitkan di tahun 2019. Selanjutnya akan saya panggil dengan Ha Hyun eonni saja ya!

Salah satu tulisan yang saya suka adalah ‘Landak’, prosa pertama dalam buku ini. Ah, sebenarnya saya agak takut mengutip prosa ‘Landak’, tetapi saya sangat ingin. Baiklah, mudah-mudahan tidak ada hal buruk yang terjadi.


Landak

Aku mencoba untuk mengurangi rasa kecewaku pada orang lain, dengan cara memendamnya. Namun, satu per satu duri muncul di tubuhku setiap aku dilukai-baik besar maupun kecil- dalam hubungan dengan orang lain. Duri itu muncul untuk melindungi diriku, karena aku tidak ingin hatiku terluka. Suatu hari, tiba-tiba aku kedinginan, ketika aku memutuskan untuk tidak lagi terlalu berharap banyak dalam hubungan apa pun. Diriku yang terpantul di carmin menyerupai seekor landak. Tubuhku dipenuhi duri, sehingga tidak bisa memeluk siapa pun.

 

Prosa yang kebanyakan dari kita pernah rasakan ya?

Ada baiknya emosi yang kita miliki tidak selalu dipendam. Cobalah ungkapkan emosimu dengan bentuk yang tidak menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. Contohnya seperti prosa Ha Hyun eonni ini. Buku ini tidak sepenuhnya ditulis dengan bahasa yang eksplisit. Saya rasa buku harian yang berbentuk prosa seperti ini, sedikit membantu anda-anda yang pemalu dan tertutup. Cobalah menjadi jujur, setidaknya dengan diri sendiri dulu. Cobalah tuliskan emosi, cerita anda hari ini atau kemarin atau apapun yang ingin anda ceritakan dalam bentuk apapun senyaman mungkin. Mungkin kita akan menangis sambil memegang pena atau tertawa sendiri di dalam kamar. Seburuk-buruknya hari ini pasti akan berlalu, begitu juga dengan hari yang indah.

Masih ada hal-hal sulit lainnya di hari esok. Jangan terlalu banyak memendam jika hanya menyakiti diri sendiri, karena masih ada hal-hal menyakitkan lainnya yang akan datang. Seperti judul buku ini, kita kehilangan dan tidak lagi utuh. Kita semua terluka tapi hari-hari terus berlanjut. Agak kejam ya? Tetapi dengan berjalannya waktu kita belajar untuk sembuh dan kembali bangkit. Seiring dengan berjalannya waktu, akan ada waktu-waktu baik lainnya ketika anda siap.

Akhir kata, buku ini bisa didapatkan lewat toko resmi Penerbit Haru maupun toko-toko buku lainnya. Sebelum membeli pastikan dulu buku yang teman-teman beli adalah buku original a.k.a bukan palsu.

Semoga harimu menyenangkan.