A
Piece of the Moon
Sebuah catatan untuk
hal-hal berharga yang tak lagi utuh
Itu judul untuk buku
bersampul gradasi ungu dan merah jambu yang saya beli kira-kira tahun lalu. Sejujurnya
buku ini belum selesai saya baca ketika menulis ini, masih kurang beberapa
lembar lagi. Buku ini bentuknya kumpulan prosa. Di bagian belakang buku
dituliskan,“Buku ini adalah catatan harian milik Ha Hyun tentang cinta,
kepolosan, dan berbagai perasaan yang kamu pasti juga pernah merasakannya”
Ha Hyun adalah wanita
yang menulis buku ini. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak ya kalau mbak
Ha Hyun ini orang korea. Yap benar! Buku ini masuk ke dalam kategori K-Iyagi
yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Buku yang saya miliki adalah cetakan
pertama yang diterbitkan di tahun 2019. Selanjutnya akan saya panggil dengan Ha
Hyun eonni saja ya!
Salah satu tulisan yang
saya suka adalah ‘Landak’, prosa pertama dalam buku ini. Ah, sebenarnya saya
agak takut mengutip prosa ‘Landak’, tetapi saya sangat ingin. Baiklah, mudah-mudahan
tidak ada hal buruk yang terjadi.
Landak
Aku
mencoba untuk mengurangi rasa kecewaku pada orang lain, dengan cara memendamnya.
Namun, satu per satu duri muncul di tubuhku setiap aku dilukai-baik besar
maupun kecil- dalam hubungan dengan orang lain. Duri itu muncul untuk
melindungi diriku, karena aku tidak ingin hatiku terluka. Suatu hari, tiba-tiba
aku kedinginan, ketika aku memutuskan untuk tidak lagi terlalu berharap banyak
dalam hubungan apa pun. Diriku yang terpantul di carmin menyerupai seekor
landak. Tubuhku dipenuhi duri, sehingga tidak bisa memeluk siapa pun.
Prosa yang kebanyakan
dari kita pernah rasakan ya?
Ada baiknya emosi yang
kita miliki tidak selalu dipendam. Cobalah ungkapkan emosimu dengan bentuk yang
tidak menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. Contohnya seperti prosa Ha
Hyun eonni ini. Buku ini tidak sepenuhnya ditulis dengan bahasa yang eksplisit.
Saya rasa buku harian yang berbentuk prosa seperti ini, sedikit membantu
anda-anda yang pemalu dan tertutup. Cobalah menjadi jujur, setidaknya dengan
diri sendiri dulu. Cobalah tuliskan emosi, cerita anda hari ini atau kemarin
atau apapun yang ingin anda ceritakan dalam bentuk apapun senyaman mungkin. Mungkin
kita akan menangis sambil memegang pena atau tertawa sendiri di dalam kamar. Seburuk-buruknya
hari ini pasti akan berlalu, begitu juga dengan hari yang indah.
Masih ada hal-hal sulit
lainnya di hari esok. Jangan terlalu banyak memendam jika hanya menyakiti diri
sendiri, karena masih ada hal-hal menyakitkan lainnya yang akan datang. Seperti
judul buku ini, kita kehilangan dan tidak lagi utuh. Kita semua terluka tapi
hari-hari terus berlanjut. Agak kejam ya? Tetapi dengan berjalannya waktu kita
belajar untuk sembuh dan kembali bangkit. Seiring dengan berjalannya waktu,
akan ada waktu-waktu baik lainnya ketika anda siap.
Akhir kata, buku ini bisa
didapatkan lewat toko resmi Penerbit Haru maupun toko-toko buku lainnya. Sebelum
membeli pastikan dulu buku yang teman-teman beli adalah buku original a.k.a bukan palsu.
Semoga harimu
menyenangkan.