Berbicara dengannya seperti berbicara dengan diri sendiri. Namanya Akuinas, biasa dipanggil Aku.
"Saya tidak ingin melanjutkan hidup"
Aku sudah terbiasa mendengar kalimat seperti itu. Putus asa, marah, dan benci pada kehidupan.
"Mengapa demikian, Aku?"
"Waktu saya terhenti, di saat yang sama waktu semua orang terus berjalan. Walau saya tidak suka pada kehidupan, saya menyayangi beberapa orang. Saya tidak marah pada siapapun selain pada diri saya sendiri. Mungkin saya marah pada beberapa orang, tapi saya paling benci diri saya sendiri."
"Bukankah sebaiknya Aku mencoba memaafkan dan menyayangi diri sendiri?"
"Apa ada alasan untuk demikian?"
"Aku memaafkan orang-orang yang menyakitimu, bukan?"
"Iya, kurasa"
"Cobalah demikian pada diri sendiri"
"Setelah mereka menyakiti saya, saya tak mau berurusan dengan meraka lagi."
"Jadi Aku tidak ingin berurusan lagi dengan orang-orang itu?"
"Jika bisa, begitulah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar