Jumat, 16 November 2012

Friendship and Alliance - Part 12

By: Maria 'Adeline' Triwiyani





Kastil Sligeach – Kerajaan Eoghan

Ratu Patriciarries melihat sekelebat bayangan kabur, yang perlahan menampak jelas,

Putra kesayangannya berubah bentuk menjadi sosok burung berwarna biru kehitaman dengan api yang membakar sayap sayap nya,
Sesosok gadis terpana, kaki nya menolak untuk berlari lebih jauh ketika melihat makhluk yang merupakan jelmaan  Kian, sudah berdiri di atas pohon maple, tepat dimana di bawah nya ia terduduk lemas dengan lutut yang menumpu kedua kaki nya.
    ''CATTLEYA.. AWAS!! '' jeritan itu sudah tak berguna lagi ketika angin datang menelan nya dan busur panah Kian sudah melekat tepat dimana jantung gadis itu tak henti nya memompa darah.
Seseorang menyeret gadis itu dari maplelonia sebelum Kian benar benar menghentikan denyut nadi gadis itu.

Sontak Ratu Patriciarries terbangun dari tidur tengah harinya

    “Anak-anakku !!!” pekiknya dengan jantung berpacu kencang. Tentu itu bukan sekedar bunga tidur di tengah hari,
Ditengoknya sosok mungil yang berada di peraduanya. Pangeran terakhir Colmaleagh, masih terpulas tidur.

    “Kian !!!!” dan segera berlari keluar kamar menuju kamar putra kelimanya .

Derap kaki lari sang ratu beserta suara gaunnya menarik perhatian dengan wajah Sang Ratu yang tampak sangat cemas, langsung menarik perhatian yang dilewatinya.

    “Ibu ….!?”  Thomas terkaget dengan ibundanya yang terlihat panik berlari dan segera diikutinya.


BRAK !!!
Tanpa mengetuk pintu, Sang Ratu Permaisuri membuka lebar kamar putra kelimanya.

   “KIANN!!”

Lengang.

    “Kian, Nak ….?” Ratu Patricia masuk dan memeriksa kamar luas ini, berharap ia akan menemukan putranya sedang tertidur siang. Tidak ada.

Kosong dan Rapi, tidak seperti biasanya yang selalu berantakan.

    “Di mana Kian ?” Ratu Patricia kembali panik dan berbalik keluar berpapasan Thomas yang kebingungan dengan sikap ibundanya.

    “Ibu, ada apa?”
    “Di mana adikmu, dia mana Kian !?” masih dengan paniknya.
    “Dia sedang berada di halaman belakang, bersama Bryan, Nicky dan Mark. Mereka sedang _”
Ratu Patricia tak menunggu putra keempatnya menyelesaikan kalimatnya, karena ia langsung melesat keluar menuju halaman belakang. “Kiaaaannnn !!???”

Thomas ikut berlari menyusul ibundanya.

Raja Kevinaugh yang sedang berada di Ruang kerjanya bersama Gavin dan Caddaugh, tertarik perhatiannya, dan lansung keluar untuk melihatnya .

     “Ada apa ….?” Raja Kevin kebingungan.
    “Entahlah , Ayah…,” Thomas pun masih tidak mengerti.

Ratu Patricia  keluar dan tidak menemukan Putranya, dan juga yang lainnya.

    “Mana Kian, di mana Kian!? Dan di mana, Mark  ?” mata Ratu berkeliling ke seluruh sudut halaman belakang yang luas ini.  “Bryan !!??? ” pekiknya langsung, karena tentulah Bryan akan tahu di mana Kian dan Mark berada.

Seruan sang Ratu menggerakkan semua orang untuk mencari Bryan.

    “Patricia, ada apa ini ?” Kevin mencoba bertanya pada istrinya.
    “Aku bermimpi, Kevin, bermimpi Kian dengan Cattleya  …,”
Nafas Kevin terhenti dengan nama Cattleya. Sebuah nama dari masa lalu istrinya. Nama yang seharusnya menjadi bagian dari keluarga besarnya, keluarga Kerajaan Eoghan.
    “Aku bermimpi Kian berada di tangan Finnick Odair, dan bersama Cattleya di sana ….”
Kevin semakin tak dapat bernafas. Satu lagi nama dari masa lalu Patricia, yang merupakan mimpi buruk mereka, Finnick Odair.
Namun Belum sempat Kevin melanjutkan pertanyaan para penjaga kembali setelah pencarian Bryan ke seluruh sudut istana luar dan dalam, disertai wajah panik dan ketakutan Marie.

    “Bryan tidak ditemukan di mana pun juga, Yang Mulia …., juga Pangeran Mark, dan Tuan Nicky,”
    “Heh, di mana mereka semua ??”
    “Tidak ada yang mengetahui di mana mereka, Yang Mulia ….”
    “CARI MEREKA!!!!!” titah sang Raja tak dapat dibantah.

    “Aahhhh, putraku…..!!! ” Ratu Patricia seketika lemas semua dan hilang kesadaran.
Untunglah sebuah tangan yang kuat dengan sigap menangkapanya “Patricia !?”
Ratu Patricia tak sadarkan diri di pelukan suaminya.

    “Bawa ke dalam,” dengan bantuan putranya dan Caddaugh, mereka membawa masuk Sang Ratu ke kamar tidurnya .


Di Kamar Utama

Raja Kevin masih belum mengerti apa yang tengah terjadi.  Ratu tiba—tiba bermimpi tidak baik, dan Kian beserta sepupu dan para sahabatnya menghilang. Ada apa ini ??

   “Periksa kamar Pangeran Kian, anak itu suka menyimpan yang aneh aneh di kamarnya, juga kamar Mark, Bryan dan kamar Nicky. Ini ada yang tidak beres!”
    “Baik Yang Mulia ….” Dan segera melaksanakan titah Raja.

Raja Kevin menggenggam tangan permasurinya yang masih belum sadarkan diri, dan kepala berkecamuk. Istrinya menyebutkan nama Finnick Odair. Tidak ada yang baik dengan nama itu.

*

Gavin dan Caddaugh memeriksa kamar Kian. Tumben terlihat rapih dari biasanya.

Gavin menyibak segala macam yang ada di kamar adiknya.

    “Pangeran ….,” pencarian Gavin terhenti dengan panggilan Caddaugh yang menemukan sesuatu, dari bawah tempat tidur Kian yang besar .

    “Apa  itu ?” Gavin langsung tertarik dengan sebuah benda yang terlihat seperti sebuah buku. Caddaug segera memberikannya, pada Sang Putra Mahkota.
Gavin memerika buku besar dan tebal dengan oleh akar-akar dari pohon akasia. pada sampul depannya, dan berkeliplah itu diamond mengeluarkan cahaya hijau. Buku yang cukup besar dan tebal dan tampak usang itu terikat oleh akar-akar dari pohon akasia. Ia membaca nama yang tertulis di sampul depannya. Mhantroufhucio karya Gryft Amaziqueto. Nafasnya langsung terhenti. Ia mengenal buku ini. Hanya untuk apa dan kenapa buku besar ini sampai berada di kamar Kian, itu yang ia tidak tahu.
    “Ya, Tuhan, Kian, apa yang kau lakukan dengan buku ini ?”
HIngga tiba-tiba sosok gambar peri kecil yang terdapat di sampul buku itu bergerak dan berbicara. Pastilah ini Prinzigle. Ia sudah mengetahui tentang buku mantra ini serta peri penjaganya, hanya belum sampai menyentuh terlebih bebicara langsung dengan peri ini.
   “Mereka sangat pemberani ….?” Ucapnya mengagetkan Gavin.
   “Mereka, mereka siapa ….?”
   “Dua Pangeran, dan dua manusia biasa….”
Gavin terkatup, dua pangeran, berarti Kian dan Mark, dua manusia biasa berarti, Bryan dan Nicky.
   “Kian, Mark, Bryan dan Nicky, kah ?” Gavin memastikan.
Peri Prinzigle mengangguk.
    “Apa yang mereka lakukan?? Dimana mereka sekarang???” jantung Gavin langsung berdetak kencang. Ia sangat mengenal adiknya, dan pastinya Kian tidak pernah ragu melakukan hal hal yang aneh.
    “Mereka hanya ingin menolong kawan barunya …”
    “Kawan baru? Kawan baru siapa ???” Gavin semakin tidak sabar.
    “Kawan baru yang kalian simpan di ruangan gelap bawah tanah.
‘Tawanan kecil aneh’ itu’ Gavin langsung pening. Tanpa berpikir panjang, Gavin melempar buku besar itu pada Caddaugh dan langsung berlari menuju Penjara Bawah Tanah .


    “BUKA PINTU SELNYA !!!” seru Gavin dengan emosi saat memasuki penjara bahwa tanah yang dingin dan lembab.
Penjaga yang terkaget dengan kedatang Sang Putra Mahkota langsung membuka satu satunya pintu sel yang berisi.

KRAK !!

Shane terkaget dengan suara pintu sel dibuka dengan cepat dank eras disertai suara marah dari seseorang. Jantungnya berpacu kencang, ketakutan. Terlebih sosok tinggi berwajah tampan masuk dengan emosi yang mengerikan, disertai hunusan pedang dari seseorang yang menyertainya. Shane yakin dua orang ini adalah mereka yang menjemputnya dari kapal terdampar itu, dan wajah mereka tidak semengerikan ini.

    “Siapa kau !!?” Tanya Gavin langsung. “apa yang telah kau lakukan pada adik-adikku ???
Shane menelan ludah, Jantungnya semakin berpacu kencang, semakin ketakutan, karena ia tahu ia tidak akan bisa menjawab pertanyaann itu. Ia tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, tidak seperti ia berkomunikasi dengan Kian dan kawan-kawannya.

Tidak ada jawaban.

    “JAWAB!! SEBELUM PEDANG INI MENEMBUS LEHER KECILMU …!!!” Caddaugh mencoba mengancam, meski bocah bermata hijau ini menampakan wajah pucat pasi sangat ketakutan.

Shane masih tak berkutik tak dapat menjawabnya. Tubuhnya bergetar dan akhirnya mengalirlah itu cairan di kakinya, disertai bibirnya bergetar kuat siap menangis.

Gavin terkaget dengan reaksi makhluk asing ini. Anak ini bisa menangis dan mengompol! Anak ini sangat ketakutan.

    “Sepertinya dia tidak bisa bicara, PAngeran….,” suara Caddaugh menyadarkannya dari kekagetanya.  “Kau bisa menulis ?? Bahasa universal ??”
Shane mengangguk dengan gemetar.
Gavin mengangguk, “Kapur, mana, kapur !!!” serunya .

Dengan cepat kapur segera diberikan pada Shane.

    “Siapa kau sebenarnya?” Gavin langsung bertanya.
Shane menelan ludah, dan mulai menuliskan di lantai penjara;
    “Aku Shanefilan Oliver. Putra mahkota Kerajaan Oliver.”
Gavin tercenung. “Kerajaan Oliver?”
Shane mengangguk.
    “Apa yang terjadi?”
Shane menuliskan kembali, “Perang. Kerajaan kami diserang. Menghancurkan seluruh kerajaan dan memburu seluruh keturunan Oliver. Kakek dan ayahku mati saat berperang dengan Marscal dan Aethebal. Hanya aku dan  sepupuku Frey yang selamat dari peperangan itu, tapi kami terpisah karena badai menghantam kapal yang kami tumpangi.
    “Lalu apa hubungannya antara kerajaanmu dengan Kian ?”
    “Maafkan aku, tapi aku terkena kutukan Silencio dari mereka, karena itu aku tak dapat berbicara. Dan Kian, beserta yang lainnya, ingin menolongku. Aku harus bisa menghilangkan kutukan ini dan kembali pada keluargaku.”
Gavin terkatup. Tak tahu apakah ucapan anak asing ini dapat dipercaya.  
    “Sekarang di mana adik-adikku? Kau tahu dimana mereka ?”
 Shane mengangguk.
    “Mereka sedang mengambil air dari Telaga Patrounusimour untukku.’
 Gavin terpucat. “Kau bilang Telaga Patrounusiumour? Maksudmu mereka saat ini sedang berada di Ztromfist Forest???”
    “Aku tak tahu di mana Telaga Patrounusimour itu berada….?”
Kepala Gavin berputar, kalau memang mereka sedang menuju Telaga Patrounusiumour, berarti anak-anak itu sedang berada di Ztromfist Forest , yang itu artinya, mereka menyongsong bahaya, karena di sana lah kekuatan jahat dikunci untuk melindungi Kerajaan Eoghan beserta seluruh isinya. Dan ia tahu siapa yang melindunginya.
‘Ya Tuhan, mereka masih kecil-kecil!!’
Gavin menghunuskan pedangnya ke arah bocah aneh ini, tepat hanya beberapa centi dari ujung pedangnya menyentuh kulit leher itu.
    “Aku tidak tahu kebenaran yang kau katakan ini, tapi jika memang Kian dan yang lainnya berada di sana, kau harus ikut kami untuk menjemput mereka!”
Shane hanye mengangguk menurut.
Gavin menarik pedangnya dan segera kembali ke atas menemui Sang Raja.

*

                Gavin menghadap ayahandanya dengan membawa cerita yang ia peroleh dari tawanan kecil mereka di bawah sana. Raja Kevin mendengarkan dengan seksama. Mendengar nama Kerajaan Oliver Filan, ingatannya lansung membawanya pada sebuah Wilayah Kerajaan Sol Palace dan Sol Falenas, juga perang saudara yang menimpa mereka.

    “Anak itu mengatakan hal yang benar,” ucap Raja Kevin, meski tidak membuat Gavin tenang, karena itu berarti, Kian dan yang lainnya dalam bahaya. Ia harus segera menjemput mereka.

Tiba-tiba terdengar suara Sang ratu mengigau gelisah. Kevin langsung mendekatinya,

    “Patricia….?” dengan cemas

Ratu Patricia kembali melihat bayangan di dalam alam bawah sadarnya

Pergelangan tangan Finnick Odair terlihat nadi nya menyembul keluar membentuk burung yang sedang terbang dengan sayap dan mata nya yang berapi, dari sana... Keluar kekuatan magis yang mengarah ke kepala Kian, tepat dimana Cerebrum nya tersimpan aman.
     ''Itu lambang sungeopelia... Dan Finnick sedang mencuci otak Kian, mereka menyebutnya Breinewosh,'' sahut Cattleya.
     ''KIAAAAAAAAN!!!! '' Nicky menjerit hebat, persis seperti anak yang kehilangan ibu nya di tengah tengah keramaian pasar, Finnick menoleh dan mendapati mereka sedang berdiri kaku dengan keringat dingin mengucur deras dari pori pori kulit mereka.
     ''ohh... Kau rupanya.. Seharusnya kau mengucapkan salam, sayang '' sahut Finnick, pergelangan tangan nya melilit leher Cattleya hingga gadis itu merasakan sensai panas karna api yang menyembul keluar dari gambar sungeopelia di nadi lelaki itu.
Cattleya melepas pelukan menjijikan itu tepat ketika Kian keluar dari gua dengan mata nya yang me merah, mereka diam, sesaat mereka lupa bagaimana caranya melakukan respirasi kembali, hingga nyawa mereka tertahan di ujung nafas yang tak tahu lagi harus mereka hembuskan atau tidak. Kian melepas panah nya dengan cepat, hanya berjarak beberapa milimeter dari bahu Cattleya.
      '' Kian.. Ini kami kian!'' jerit Mark
Cattleya marah, mata biru nya menjelit hebat,'' Bodoh! dia tak mengenalmu lagi! '' jeritnya,

    “PUTRAKU!!!!!!” Ratu Patricia memekik mengantarkannya kembali ke alam sadar.

    “Patricia !?”
Patricia menengok pada suara yang memanggilnya,
   “Kevin…. Kau harus menolong putramu. Finnick Odair menawan Kian. Kian terpedaya, Cattleya terluka. Anak-anak itu dalam bahaya! Jika kau tak dapat menolong mereka, kita semua tidak ada yang akan selamat.” paras cantiknya sudah terbalut keringat dan rona cemas, panic dan ketakiutan.
Kevin terpaku pucat. Ia tahu maksud dari istrinya. Dan bukanlah isapan jempol ataupun ramalan bunga tidur semata. Finnick Odair telah menghancurkan hampir seluruh keturunan Cirretiryus dan hanya menyisakan Patricia dan putrinya Cattleya. 25 tahun yang lalu, Sang Pangeran muda dari kerajaan Eoghan Kevinlaughly, jatuh hati pada seorang wanita cantik yang merupakan jelmaan dari burung suci Cirretiryus. Wujudnya yang dapat berubah antara manusia dengan burung cantik seputih salju, sungguh memikat hatinya, disertai dengan keindahan suaranya dan pandai bersyair. Sulit mendekati sang burung yang baru saja terluka karena kehilangan seseorang terkasih dengan meninggalkan seorang putri cantik, Cattelya. Namun akhirnya Sang Pangeran muda berhasil menaklukan hati burung cantik itu dan menjadi permaisuri bagi Kerajaan Eoghan yang ia pimpin serta mengorbankan wujud aslinya untuk terus menjadi wujud manusia hingga saat ini dan memberinya 7 orang putra. Cattelyea memang tidak tidak tinggal di dalam istana bersama saudaranya yang lain, tapi ia akan menjaga ibunda dan adik-adiknya dari segala ancaman. Jika Finnick Odair berhasil memusnahkan keturunan Cirretiryus, tidak hanya Keturunan Cirretiryus yang akan musnah, tapi juga seluruh keturunan Eoghan pun akan musnah. Itu tak boleh terjadi.

Kevin menarik nafas, dengan menengok Gavin,
    “Bawa anak itu, bersiaplah untuk menghadapi yang terburuk. Kita ke Ztromfist Forest sekarang."

Kesemuanya menegang, dan hanya dapat mengangguk segera mempersiapkan diri. Mereka akan menghadapi Finnick Odair yang kuat untuk mempertahankan kelangsungan Keturunan Eoghan, Cirreturyus, dan mungkin menghilangkan kutukan Pangeran Shanefilan Oliver of Sol Palace.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar