Jumat, 16 November 2012

Friendship and Alliance Part 14

By: Arum Ningdyah





Tentara kerajaan Eoghan semakin mendekati Ztromfist Forest. Ditengah perjalanan, salah seorang tentara berlari mendekati Gavin dan Thomas. Tak lupa tentara itu memberi hormat pada kedua pangeran kerajaan Eoghan itu.

“Pangeran, hamba melihat sebuah sinar terang yang berasal dari dalam hutan.” Kata tentara itu sambil menunjuk kearah datangnya cahaya itu.
“Baiklah, ayo kita kesana!” perintah Gavin.
“Tunggu dulu, apa kau yakin akan menuju ke cahaya misterius itu??” Thomas sedikit ragu dengan keputusan Gavin.
“Benar apa yang dikatakan pangeran Thomasleaghly. Aku khawatir ini hanyalah jebakan Finnick.” Caddaugh menambahkan perkataan Thomas.
“Perasaanku mengatakan, apa yang kita cari ada disana.”

***

“Mark!!” Teriak Nicky, Bryan, Frey, Cattleya dan Viky hampir bersamaan.
“Cattleya, Viky, kalian berdua urus Mark. Aku, Bryan dan Frey akan mencari pelakunya.

Cattleya dan Viky langsung terbang rendah menuju tempat Mark tergeletak. Sedangkan Nicky, Bryan dan Frey mengejar Sungeopelia yang telah memanah Mark. Sungeopelia itu terbang cepat diatas pepohonan. Harus diakui, kecepatan terbang Nicky, Bryan, dan Frey termasuk cepat untuk ukuran seseorang yang baru bertranformasi. Mereka bertiga semakin dekat dengan Sungeopelia itu. Frey bahkan berhasil menyusul makhluk itu. Dia berhenti didepan pemanah yang telah melukai Mark. Tabrakan pun tak bisa dihindari. Frey dan Sungeopelia misterius itu terjatuh. Untungnya, Nicky dan Bryan langsung sigap menangkap Frey. Sedangkan, Sungeopelia itu terhempas ke tanah dan tak sadarkan diri.

***

Cattleya menahan tubuh Mark dengan salah satu sayap putihnya yang cantik. Sayapnya yang satu lagi digunakan untuk menutup dada Mark yang berlumuran darah. Sedangkan, Viky hanya terpaku melihat keadaan tubuh Mark yang cahayanya perlahan memudar.

“A… apa… apa yang akan kau lakukan??” Viky tampaknya masih ketakutan melihat keadaan Mark.
“Tenang, aku yakin dia akan baik – baik saja.”

Dari kejauhan, Nicky, Frey dan Bryan mulai terlihat terbang kembali. Semakin lama, semakin merendah. Mereka bertiga membawa Sungoepolia yang sedang pingsan dalam keadaan terikat. Akhirnya, mereka mendarat didekat Cattleya dan Viky yang sedang menjaga Mark. Nicky langsung berjalan melihat keadaan Mark. Sedangkan Bryan dan Frey mengikat tawanan mereka.

“Bagaimana keadaan Mark??” Tanya Nicky.
“Tenang saja. Sebentar lagi dia juga akan sadar.” Jawab Cattleya tenang.
“Apa maksudmu??” Bryan, Frey, dan Viky semakin bingung. Sedangkan Nicky terlihat emosi melihat Cattleya yang tenang disaat Mark sedang terluka parah.

Cattleya mengangkat sayapnya yang menutupi tubuh Mark. Alangkah terkejutnya keempat pria kecil yang telah bertransfornasi menjadi burung putih itu. Luka akibat panah itu telah menghilang. Frey melihat ada gerakan diujung kelopak mata Mark.

“Lihat, matanya bergerak!” teriak Frey.

Mata Mark perlahan terbuka. Butuh beberapa menit sepasang mata biru itu untuk menyesuaikan keadaan.

“Welcome back, Buddy…” Nicky langsung menyapa begitu Mark membuka mata.
“Yippie… Mark sudah sadar!!” Viky berteriak kegirangan.

Mark masih belum menjawab. Dia mengamati keadaan sekitar. Tiba – tiba…

“Tolong!!! Aku dikepung burung yang bisa berbicara!!! Nicky, Bryan, siapa pun tolong aku!!!” Teriak Mark sambil berlari ketakutan kemudian bersembunyi dibalik pohon. Suatu kegiatan yang ajaib dilakukan orang yang baru selamat dari kematian.
“Oke, kita semua melupakan sebuah hal penting. Mark itu takut burung!!” Bryan tahu persis isi otak Mark.
“Ah, sekarang aku tahu kenapa transformasi Mark berjalan lambat. Itu karena dia takut dengan burung!” Frey mencoba membuat kesimpulan.
“Tapi kenapa luka Mark bisa sembuh secepat itu??” Tanya Viky dengan wajah kebingungan.
“Itu karena saat Mark terkena panah, tubuhnya masih terlidung oleh cahaya putih. Cahaya yang seharusnya berguna untuk transformasi, berubah menjadi perisai didalam tubuh Mark. Efek sampingnya adalah, dia tidak bisa berubah wujud seperti kita.”
“Mark, ini aku Nicky!! Kembalilah!!” teriak Nicky.

Mark mencoba mengingat kejadian sebelum dia pingsan. Akhirnya dia teringat kalau dia pingsan sebelum melakukan transformasi. Mark pun berjalan mendekati kelima kawannya itu dengan kaki yang bergetar.

“Hahahahaha…” Cattleya, Frey, Viky, Nicky dan Bryan kompak menertawakan Mark yang ketakutan.
“Berhentilah tertawa… tidak ada yang lucu!” Mark menampakan muka kesal sekaligus sedikit takut.

Sreek… sreek… sreek…
Suara gesekan daun disertai langkah kaki manusia dan kuda makin lama makin mendekat.

“Sttt… ada yang datang!!” ujar Frey.
“Mark, tangkap!” Viky melemparkan panah beserta busurnya pada Mark.

Mark memang bukan pengendara kuda yang handal. Namun, dia cukup baik dalam memanah. Mark langsung menarik busur bersiap untuk memanah. Mata Mark menatap tajam kearah datangnya suara. Frey, Viky, Nicky, Bryan dan Cattleya bersiap dalam posisi mereka masing – masing. Suara itu makin lama makin dekat. Degup jantung Mark berdebar makin cepat. Semak – semak didepan mereka bergerak.

“Gavin!! Thomas!! Caddaugh!! Dan Shane!!” Mark meluapkan kegembiraannya melihat rombongan kerajaan Eoghan.
“Mark…” Shane menyapa Mark dengan telepati.
“Pangeran Mark!!” teriak Caddaugh begitu dia melihat Mark.
“Mark, dimana yang lain?? Kenapa kamu hanya bersama lima burung raksasa itu??” Tanya Gavin.
“Dimana Kian, Bryan dan Nicky??” Thomas melanjutkan pertanyaan Gavin.
“Burung yang paling besar itu adalah Bryan. Sedangkan yang memiliki jambul emas itu adalah Nicky. Sisanya adalah kawan baru kami.”
“Pangeran, ada yang aneh pada Sungepolia disini!!” salah satu tentara kerajaan Eoghan melapor pada Gavin.
“Itu adalah Sungepolia yang memanah Mark tadi.” Nicky mencoba menjelaskan.
“Memanah Mark?!” Thomas semakin bingung dengan semuanya.

Mereka semua berjalan mendekati Sungepolia yang terikat dipohon itu. Perlahan Sungopelia itu memancarkan cahaya hingga seluruh tubuhnya tertutup oleh cahaya. Dan beberapa detik kemudian cahaya itu menghilang. Rupanya Sungopelia itu telah berubah kewujud aslinya.
“Kian!!!” pekik semua orang hampir bersamaan.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar