Minggu, 18 November 2012

Friendship and Alliance - Part 22

By: Chintya Tjoa


Sesosok wanita berambut hitam legam panjang yang terurai cantik di belakang kepalanya dan mengenakan gaun berbahan satin hitam dan putih yang terbalut anggun di tubuhnya yang ideal. Memamerkan setiap jengkal lekuk-lekukkan yang berada di tubuhnya. Ia sedang berdiri di menara tertinggi kerajaan Eoghan. Dari kejauhan melihat pohon-pohon yang terbakar akibat ulah peperangan habat antara segerombol Sungeopelia dan Pasukkan Eoghan.

Bibir tipisnya membentuk sebuah simpul penuh kemenangan,

"Sepertinya, aku juga harus turun tangan." Ia membalikkan badannya dan memandang wajah-wajah ketakutan guru-guru, pelayan dan prajurit kerajaan Eoghan, "Aku rasa, aku akan mengubah kerajaan Eoghan ini menjadi kerajaan Sungeopelia yang ditakuti oleh semua orang ! Dan tentu saja aku dan suamiku akan mengubah kalian-kalian semua menjadi Sungeopelia. Hahahahah !" Ia tetawa parau seperti seorang iblis.
"Wanita jahat ! kau tidak akan pernah bisa mengubah Kerajaan Agung ini menjadi kerajaan kotor mu !" Ujar Sir Simonley berusaha menyingkirkan ketakutannya.
"Aku tidak meminta pendapat mu !" Jawabnya kasar seraya mengeluarkan api dari telapak tangannya dan mengarahkannya ke tubuh Sir Simonley yang tak bisa berkutik lagi karena diikat.

Terdengar isakkan dari Ibunda Bryan dan Putri Marie yang terikat persis di samping Sir Simon.

"Dan kau ! Wanit tua dan Putri manis kerajaan Eoghan! Aku tidak menyuruhmu menangis !"

Sebelum wanita itu sempat melakukan apa-apa, seekor Sungeopelia datang dan hinggap di jendela,

"Ratu Elize, pasukkan kerajaan Eoghan sudah hampir di kalahkan sepenuhnya oleh pasukkan kita."
"Bagus ! Hahahaha.." Tawanya lagi ,"Ayo kita pergi kesana dan kita habisi semua prajurit Eoghan !"

Lalu, wanita cantik yang bernama Elize itu berubah menjadi seekor Sungeopelia dan terbang keluar dari jendela menara itu. Disusul oleh Sungeopelia-Sungeopelia lainnya. Meninggalkan Kerajaan Eoghan yang sudah hancur-hancuran. Tembok-tembok kastil kerajaan Eoghan yang biasa berdiri kokoh hancur dan gosong akibat serangan mendadak Sungeopelia dan prajurit kerajaan Eoghan yang hanya tersisi sedikit. Tentu saja prajurit kerajaan Eoghan kalah jumlah dengan Sungeopelia itu.

******
"Kakak !!" Kian memekik kegirangan saat melihat kakaknya, Gavin sedang duduk di atas kuda kesayangannya dengan gagah.
"Kiann !" Pekiknya balik seraya turun dari kudanya dan memeluk adiknya,
"Bryan ! Nicky !" Pekik Kian lagi saat lepas dari pelukkan kakaknya dan berlari memeluk mereka.
"Ratu." Caddaugh memberi hormat kepada Ratu Patricia, yang dibalas oleh anggukkan anggun sang ratu.
"Ibu..." Cattleyea memanggil lembut ke arah Ratu Patricia
"Anakku, putriku Cattleya." Ratu Patricia menghampiri Cattleyea dan memeluknya erat
"Mark ? ada apa dengan mu ? Apakah kau tidak gembira bertemu dengan kami lagi ?" Bryan mengodanya.
"Aku tidak bermaksud untuk menghancurkan reuni kita. Tapi, lihatlah di atas sana." Mark berkata dengan polosnya seraya menunjuk keatas langit.

Bola mata mereka semua bergerak ke arah yang di tujuk Mark. Mereka sontak terbelak kaget melihat sesuatu yang terbang membentuk suatu formasi yang membuatnya mirip seperti bola api. Yang mereka yakinkan adalah gerombolan Sungeopelia lainnya.

Tanpa berpikir panjang Gavin memberi perintah, "Ayo kita kembali ke medan perang !"

Lalu semua orang mengangguk mantap. Ratu Patricia, Shane, Oliver, dan Kian. Menaiki kuda-kuda prajurit. sedangkan Bryan, Nicky, Maggy, Mark dan Cattleyea terbang ke medan perang kembali.

*****

"Suamiiii kuuuu..!" Suara lembut Elize memanggil Finnick yang tengah duduk santai bertengger di dahan pohon tertinggi menyaksikan sekian banyakknya pasukkan Eoghan yang gugur.
"Elize ! Sayang ku ! Ayo kemari dan saksikan lah tontonan menarik ini." Katanya gembira kepada isterinya yang sekarang tengah duduk bersamanya.
"Kau tahu, suamiku. Aku telah menghabisi semua semut-semut kecil di kerajaan Eoghan. Dan kerajaan itu millik kita sekarang." Katanya gembira
"Benar kah ?" Tanya Finnick tak percaya yang dijawab oleh anggukkan penuh cengiran oleh isterinya, "Itu baru isteri ku !" Ungkapnya suka cita seraya mengecup bibir isterinya.

Di saat pasangan Sungeopelia itu sedang bermesraan di dahan pohon. Raja Kevin beserta Thomas Viki, Frey dan prajurit yang tersisa. Berususah payah mengalahkan segerombolan Sungeopelia yang semakin banyak.

"Dari mana datangnya Sungeopelia ini lagi ?" Tanya Raja Kevin tak percaya
"Hey ! Raja Kering," Finnick memanggil Raja Kevin dari tempat ia bertengger
"Apa mau mu ? Finnick ?!"
"Aku ingin memperkenalkan isteri ku yang telah menghancurkan Kerajaan Agung mu ! Hahahah" Tawanya penuh kemenangan
"Apa ?!" Teriak Raja Kevin murka
"Raja Kevin yang bijaksana, putri mu memang cantik. Dan dia sangat cantik saat aku mengikatnya hingga menangis. Melihatnya gemetaran dan meraung-raung memanggil ayah dan ibunya." Elize ikut mengetes kesabaran Raja Kevin.

Takjub dengan kata-kata yang terlontar dari mulut sang isteri, Finnick pun mengecup pipinya, "Dari mana kau belajar semua itu ?" Finnick bertanya bangga
"Ingat ! Aku mengawini seorang Finnick ! tentu saja aku tertular dengan lidah apinya." Jawab Elize cekikikan.
"Kalian menjijikkan ! Chuii ! Dan kau bangga memiliki isteri iblis seperti itu ?" Raja Kevin meludah ke tanah.

Tiba-tiba saja, Finnick bertransformasi menjadi seekor Sungeopelia dan menukik turun secepat halilintar dan mencengkram tinggi Raja Kevin ke udara,

"Jangan sekali-kali kau menghina isteri ku ! Dan katakan selamat tinggal kepada keluargamu !" Finnick melepas cengkramannya dan Raja Kevin jatuh bebas menuju tanah.

Dan 3 meter dari permukaan tanah, tubuh sang raja di selamatkan oleh Viki dan Frey,
"Hampir saja, baginda."
"Terima kasih, kalian berdua. Mari kita habisi Sungeopelia ini." Raja Kevin bernafas lega,
"Ayah ! kau tak apa-apa ?" Thomas bertanya panik.
"Aku baik-baik saja, tenang saja anakku," sang raja menepuk pundak anaknya dan tersenyum kecil. "Semua ! Ayo kita serang Sungeopelia ini dengan sisa kekuatan kita !" Raja Kevin berteriak, "Thomas ! Suruh pasukkan mu untuk melindungi pasukkan lain yang akan menembakki Finnick dan Isterinya."
"Baik !"

*****

"Shhh..." Gavin menyuruh pasukkannya untuk berhenti, "Kalian dengar itu ?"

Lalu mereka semua pun memasang telinga mereka tajam-tajam dan mengangguk. Mereka mendengar suara klotang klontang baju jirah dan tapak kuda dalam jumlah besar yang datang ke arah mereka.

Tapi, mata Mark tiba-tiba melebar dan berteriak, "AYAH !"
"Apa ?" Kian dan kawan-kawan bertanya tak percaya
"Semua ayo kesana ! Aku yakin itu adalah prajurit kerajaan ayahku !"

Lalu Mark pun terbang ke arah yang ia tunjuk tadi,

"Semua ! Ikuti Pangeran Mark !" Gavin memberi perintah dan mereka semua mengikutinya dari belakang.

"Ayah !" Mark sekali lagi berteriak
"Mark ?? Itukah kau, Nak ??" Jawab seorang lelaki tinggi di atas kuda coklat yang gagah

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar