Sabtu, 26 September 2020

Hari Yang Baik

Langit biru beberapa jam lalu berubah kelabu. Hujan belum kunjung turun. Kantung mataku yang menghitam tak kunjung menghilang. Lagi-lagi malam-malam berat dan siang yang terasa melelahkan datang. Aku muak.

Aku lelah dengan cara yang tak mampu kujabarkan. Lelah dengan kelelahan yang tidak berujung dan tak jelas pula pangkalnya. Mendung di kepalaku tak kunjung pergi. Kadang hanya mendung, kadang hujan atau badai. Mendung yang setia, anehnya selalu berhasil membuatku sepi.

“Hari ini hari yang buruk ya?”

Tanpa kusadari seseorang sudah berdiri di sampingku. Ia sambil menyodorkan cangkir kertas berisi susu ketimbang kafein.

Aku meraihnya dan tersenyum. Sebuah ungkapan terima kasih tak lisan dan tak tertulis. Dia ikut tersenyum hingga matanya berubah menjadi garis lengkung. Sekarang pelangi sudah tidak lagi tujuh warna. Mendung di kepalaku tenang sejenak.

“Sekarang sudah tidak lagi. Ini hari yang baik.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar