Langit biru beberapa jam lalu berubah kelabu. Hujan belum kunjung turun. Kantung mataku yang menghitam tak kunjung menghilang. Lagi-lagi malam-malam berat dan siang yang terasa melelahkan datang. Aku muak.
Aku
lelah dengan cara yang tak mampu kujabarkan. Lelah dengan kelelahan yang tidak
berujung dan tak jelas pula pangkalnya. Mendung di kepalaku tak kunjung pergi. Kadang
hanya mendung, kadang hujan atau badai. Mendung yang setia, anehnya selalu
berhasil membuatku sepi.
“Hari
ini hari yang buruk ya?”
Tanpa
kusadari seseorang sudah berdiri di sampingku. Ia sambil menyodorkan cangkir
kertas berisi susu ketimbang kafein.
Aku
meraihnya dan tersenyum. Sebuah ungkapan terima kasih tak lisan dan tak
tertulis. Dia ikut tersenyum hingga matanya berubah menjadi garis lengkung. Sekarang
pelangi sudah tidak lagi tujuh warna. Mendung di kepalaku tenang sejenak.
“Sekarang
sudah tidak lagi. Ini hari yang baik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar